BAB I Konsep Dasar Sistem Informasi
BAB I KONSEP DASAR
I. Konsep Dasar Sistem
A. Definisi Sistem
Sistem berasal
dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan
yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari
suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.
Syarat-syarat terbentuknya suatu sistem:
1)
Sistem harus
dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2)
Elemen sistem
harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3)
Adanya hubungan
diantara elemen sistem.
4)
Unsur dasar dari
proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen
sistem.
5)
Tujuan
organisasi lebih penting daripada tujuan elemen.
B. Karakteristik Sistem
Dalam buku
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan
Microsoft SQL Server (2007) karya Kusrini dan Andri Koniyo, sistem mempunyai
sembilan karakteristik penting, yaitu:
1)
Komponen sistem
(Component), sistem terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama.
2)
Batasan sistem
(Boundary) adalah daerah batasan sistem yang satu dengan lainnya atau dengan
lingkungan kerjanya.
3)
Subsistem adalah
bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain demi mencapai
tujuan sesuai sasarannya.
4)
Lingkungan luar
sistem (Environment), artinya sistem yang berada di luar batasan, yang mana dipengaruhi
oleh operasi sistem.
5)
Penghubung
sistem (Interface), antar subsistem tentunya dihubungkan oleh media penghubung.
Adanya media ini memungkinkan proses pengaliran sumber daya dari satu subsistem
ke subsistem lainnya.
6)
Masukan sistem
(Input) adalah energi yang masuk ke dalam sebuah sistem, seperti perawatan dan
sinyal.
7)
Keluaran sistem
(Output), hasil energi yang telah diolah serta diklasifikasikan sebagai
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8)
Pengolahan
sistem (Process), tiap sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah yang bisa
mengubah masukan atau input menjadi keluaran atau output.
9)
Sasaran sistem
(Object) adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.
C. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan atas
beberapa jenis, yaitu :
1)
Sistem Abstrak
dan Sistem Fisik
a.
Sistem Abstrak (abstract system), adalah sistem yang
berisi gagasan atau konsep-konsep. Contohnya adalah sistem teologi atau
keagamaan yaitu suatu sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhannya, antara alam dan Allah sebagai pencipta alam semesta.
b.
Sistem Fisik (physical system), adalah sistem yang
secara fisik dapat dilihat, contohnya, sistem Komputer, sistem transportasi,
sistem perguruan tinggi, sistem akuntansi dan lain-lain.
2)
Sistem
Deterministik dan Probabilistik
a.
Sistem
Deterministik (deterministic system),adalah
sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Contohnya adalah sistem
komputer. Sistem ini kita dapat memberikan input sesuai dengan tujuan output
tertentu.
b.
Sistem
Probabilistik (probabilistic system),
adalah sistem yang tidak dapat diprediksi atau diramal dengan pasti karena mengandung
unsur probabilitas atau kemungkinan-kemungkinan. Contohnya adalah, sistem
evapotranspirasi, sistem serapan hara, sistem fotosintesis dan lain-lain.
3)
Sistem Tertutup
dan Sistem Terbuka
a.
Sistem Tertutup
(closed system), adalah sistem yang
tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya,
dengan kata lain sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi
dengan lingkungan. Contohnya, reaksi kimia dalam tabung reaksi yang terisolasi.
b.
Sistem Terbuka (open system), adalah sistem yang
berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya
adalah, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun
gangguan. Contohnya, sistem yang berlaku pada perusahaan dagang, sistem tanah
dan lain-lain.
4)
Sistem Alamiah
dan Sistem Buatan Manusia
a.
Sistem Alamiah (natural system), adalah sistem yang
terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia, contohnya sistem tata
Surya.
b.
Sistem Buatan
Manusia (human made system), adalah sistem
yang dibuat oleh manusia, contohnya sistem komputer, sistem mobil, sistem
telekomunikasi.
5)
Sistem Sederhana
dan Sistem Kompleks
a.
Sistem Sederhana
adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah,
contohnya sistem sepeda, sistem mesin ketik, sistem infiltrasi tanah.
b.
Sistem Kompleks
adalah sistem yang rumit, contohnya sistem otak manusia, sistem komputer,
sistem keseimbangan hara esensial dalam tanah dan lain-lain. Sistem informasi
dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada
implementasinya.
II. Konsep Dasar Informasi
A. Definisi Data & Informasi
Menurut Connolly
dan Begg (2015:68) Data merupakan komponen terpenting sebagai penghubung antara
mesin (hardware) dan manusia. Data adalah komponen utama yang ada di dalam
sebuah Database Management System (DBMS).
Menurut Kelly
(2011:10), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau saat mendatang. Definisi tersebut merupakan definisi informasi dalam
pemakaian sistem informasi.
B. Siklus Informasi
Siklus informasi
menurut John Burch adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data
sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang
menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data
menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk output berupa informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/ Information Cycle. Berikut adalah gambar dari siklus informasi:
C. Contoh Penggunaan Data dan Informasi yang Dihasilkan
Pada Perancangan Sistem Informasi
Nama Jurnal : “Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik Puspa Kencana, Laweyan, Solo)”
Penggunaan
Data :
- Peninjauan perkembangan IPTEK terhadap model penjualan atau bisnis.
-
Analisis kekurangan model penjualan/ bisnis biasa.
-
Analisis perkembangan penjualan batik di Indonesia.
Informasi yang
Dihasilkan : - Macam produk batik yang diperjual belikan pelaku usaha lewat
aplikasi penjualan produk berbasis Android.
- Memberikan informasi spesifik tentang
produk, toko, pelaku usaha, penjual dan pembeli.
D. Mutu Informasi
a.
Kualitas
Informasi
Ketika pengembang
sistem baik pengguna maupun spesialis informasi mendefinisikan output yang
diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan setidaknya
empat dimensi utama dasar informasi. Keempat dimensi ini akan dapat menambah
nilai dari informasi tersebut.
Dengan kata lain, untuk
mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak, kita dapat
mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu : relevansi informasi, akurasi
informasi, ketepatan waktu dan kelengkapan informasi.
1)
Relevansi
Suatu informasi tidak akan ada gunanya, apabila
tingkat relevansinya dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis.
Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi
variabel-variabel yang menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi.
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan
masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan
tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.
2)
Akurasi
Informasi yang
diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan demikian penting
kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut. Apabila kita
tidak mengetahui siapa pembawa pertama informasi tersebut, maka ini akan
berbahaya karena tidak ada yang bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang
ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan
menjadi tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.
3)
Ketepatan waktu
Sebaiknya,
informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang datang setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat penting
artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin
up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi
tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin
tidak ada artinya.
4)
Kelengkapan
Para pengguna
harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu
masalah tertentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah
rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah
rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan
diambil.
b.
Nilai Informasi
Parameter untuk
mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal
pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya
informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat
yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14),
Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:
1)
Untuk memperoleh
pemahaman dan manfaat.
2)
Untuk
mendapatkan pengalaman.
3)
Pembelajaran
yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau
proses bisnis tertentu.
4)
Untuk mengekstrak
inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan
pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa
menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh
manajer lain sebelumnya.
5)
Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Nilai suatu informasi
dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. 10 sifat yang dapat menentukan nilai
informasi, yaitu sebagai berikut :
1)
Kemudahan dalam
memperoleh
Informasi memiliki
nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang
penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2)
Sifat luas dan
kelengkapannya
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan
lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena
tidak dapat digunakan secara baik.
3)
Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat.
Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan
kesalahan pengambilan keputusan.
4)
Kecocokan dengan
pengguna (relevance)
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan
kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan.
5)
Ketepatan waktu
Informasi mempunyai
nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang
tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat
diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6)
Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas
akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi
oleh bentuk dan format informasi.
7)
Fleksibilitas/
keluwesannya
Nilai informasi semakin
sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi
diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8)
Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin
sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran
informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9)
Tidak ada
prasangka
Nilai informasi semakin
sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan
adanya kesalahan informasi.
10)
Dapat diukur
Informasi untuk
pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang
sempurna.
III. Konsep Dasar Sistem Informasi
A. Definisi Sistem Informasi
Definisi dari
sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang mengkombinasikan
antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan
kegiatan operasional. Dimana, hal tersebut merujuk pada sebuah hubungan yang
tercipta berdasarkan interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan
algoritma.
Di abad ke – 21
ini, penerapan sistem informasi tidak hanya diimplementasikan pada bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja, namun kebutuhan proses bisnis
lain juga sangat membutuhkan kontrol dari SI. Sehingga, sistem informasi
terbentuk sebagai tipe khusus dari proses kerja.
B. Peranan Sistem Informasi Bagi Pihak Manajemen
Dewasa ini,
sistem informasi tidak hanya digunakan di bidang TIK saja tetapi digunakan juga
di bidang manajemen. Sistem informasi diandalkan perusahaan dalam kegiatan
operasional. Bukan hanya untuk keuangan, sistem informasi membantu pengelola
dalam mengumpulkan, menyimpan, hingga memperlihatkan data secara akurat. Untuk
lebih jelasnya, berikut peran sistem informasi yang membuatnya penting bagi
pihak manajemen.
1)
Meningkatkan
Akurasi Data
Data merupakan sumber
daya yang penting sebagai pendukung kebijakan yang akan Anda ambil. Data yang
akurat sangat dibutuhkan dalam sebuah bisnis karena akan berhubungan dengan
keputusan strategis. Sistem informasi manajemen adalah alat yang akan
memberikan data akurat yang dibutuhkan perusahaan.
Melalui sistem, data
yang masuk akan diolah secara otomatis sehingga membantu tugas manajemen agar
lebih efektif dan efisien. Dan dengan dukungan teknologi internet, Anda juga
bisa mengambil data yang dibutuhkan pada sistem secara realtime.
2)
Mempermudah
Koordinasi
Sistem ini juga
menyediakan layanan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan,
pengawasan dan pengarahan pihak manajemen.
Dari data informasi
yang dihasilkan, selanjutnya dapat digunakan oleh departemen atau divisi lain
yang membutuhkan. Pertukaran informasi yang tepat antar departemen mampu
membentuk hubungan yang sehat dalam sebuah organisasi.
Tidak hanya itu, sistem
informasi juga membantu pihak manajemen dalam pendelegasian tugas kepada pihak
lain secara mudah. Koordinasi antar departemen juga dapat dilakukan secara
cepat tanpa harus bertatap muka.
3)
Meningkatkan
Kualitas SDM
Ketika data informasi
telah tersedia secara akurat dan cepat, tentu hal ini berpengaruh pada kinerja
sumber daya manusia perusahaan. Mau tidak mau sumber daya manusia yang
menggunakan sistem ini harus menyesuaikan sistem kerjanya mengikuti
perkembangan teknologi. Dengan sumber daya yang berkualitas, tentu saja akan
berpengaruh pada progres perkembangan bisnis Anda di masa mendatang.
4)
Menekan Biaya
Operasional
Ketika sistem informasi
manajemen telah bekerja bagi bisnis Anda, kesalahan yang terjadi akibat human
error dapat diminimalisir. Dengan minimnya kesalahan yang terjadi, membuat
produktivitas kerja SDM yang ada menjadi meningkat. Secara bersamaan, kondisi
ini membuat biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan menjadi berkurang.
C. Komponen-Komponen yang Terdapat di Dalam Perancangan
Sistem Informasi
Dalam
perancangan sistem informasi terdapat beberapa komponen penyusun, seperti
penggunaan hardware, penggunaan software, penggunaan prosedur, dan penggunaan
basis data.
a.
Penggunaan
Hardware
Pada penggunaan hardware terdapat beberapa
komponen, yaitu:
1)
Media Input
2)
Media Proses
3)
Media Output
4)
Media Simpanan
Luar
b.
Penggunaan
Software
Pada penggunaan software terdapat
beberapa komponen, yaitu:
1)
Sistem Operasi
(OS)
2)
Bahasa
Pemrograman
3)
Perangkat
Aplikasi
c.
Penggunaan Basis
Data
Dalam basis data terdapat beberapa tingkatan
data, yaitu:
1)
Character
2)
Field
3)
File
4)
Database
D. Soal Latihan
1. Uraikan definisi dari : a. Sistem
b. Data
c. Informasi
d. Sistem Informasi
2.
Sebutkan
contoh-contoh penggunaan data dan informasi yang dihasilkan pada sebuah
rancangan sistem informasi penjualan produk berbasis android!
3.
Pada soal yang
sama pada nomor 2 maka uraikan komponen-komponen yang dibutuhkan pada
perancangan, file-file apa saja yang digunakan, hak akses apa saja yang
diberikan pada admin dan user!
E.
Jawaban Soal
1.
a. Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau
energi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu
kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu”.
b. Data
Menurut Connolly
dan Begg (2015:68) Data merupakan komponen terpenting sebagai penghubung antara
mesin (hardware) dan manusia. Data adalah komponen utama yang ada di dalam
sebuah Database Management System (DBMS).
c. Informasi
Menurut Kelly (2011:10), Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
d. Sistem Informasi
Sistem informasi
secara umum adalah suatu sistem yang mengkombinasikan antara aktivitas manusia
dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan kegiatan operasional.
Dimana, hal tersebut merujuk pada sebuah hubungan yang tercipta berdasarkan
interaksi manusia, data, informasi, teknologi, dan algoritma.
2. Nama Jurnal :
“Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik
Puspa Kencana, Laweyan, Solo)”
Penggunaan
Data :
- Peninjauan perkembangan IPTEK terhadap model penjualan atau bisnis.
-
Analisis kekurangan model penjualan/ bisnis biasa.
-
Analisis perkembangan penjualan batik di Indonesia.
Informasi yang
Dihasilkan : - Macam produk batik yang diperjual belikan pelaku usaha lewat
aplikasi penjualan produk berbasis Android.
- Memberikan informasi spesifik tentang
produk, toko, pelaku usaha, penjual dan pembeli.
3.
Komponen-komponen:
A. Kebutuhan Fungsional
1)
Pengguna dibagi
menjadi 4: Admin, penjual, pembeli, dan pengunjung.
2)
Hak Akses Admin
·
Login
·
Kelola data
anggota
·
Kelola data
barang
·
Kelola data
jenis barang
·
Kelola data
pelaku usaha
3)
Hak Akses
Penjual
·
Login
·
Kelola data
barang
·
Kelola data
transaksi
·
Kelola data
profil
·
Kelola data
usaha
4)
Hak Akses
Pembeli
·
Login
·
Melakukan
pemesanan
·
Kelola data
transaksi
·
Melihat data
profil
·
Melihat data
produk
5)
Hak Akses
Pengunjung
·
Registrasi
·
Melihat data
produk
·
Melihat data
profil
B. Kebutuhan Software
·
Windows 10 64
bit
·
Bahasa
pemrograman Java
·
Android Studio
(Code editor)
·
MySQL sebagai
database
·
Data Flow
Diagram (DFD)
C. Kebutuhan Hardware
· 1 buah laptop dengan spesifikasi CPU: Intel Core i5-8400 3.0 GHz dan RAM 8 GB
· Perangkat I/O
Daftar Pustaka
Vanya Karunia Mulia Putri. 2021. "Sistem: Pengertian Para Ahli, Karakteristik, Elemen, dan Jenisnya". Diakses pada 7 November 2021, dari https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/02/131754769/sistem-pengertian-para-ahli-karakteristik-elemen-dan-jenisnya
Ais Zakiyudin, SE., MM. 2021. "Kualitas dan Nilai Informasi". Diakses pada 7 November 2021, dari https://aiszaki.com/2020/08/20/kualitas-dan-nilai-informasi/
Muhammad Robith Adani. 2021. "Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Penerapan pada Dunia Industri". Diakses pada 7 November 2021, dari https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-informasi/
Komentar
Posting Komentar